TOGEL88– Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan evakuasi terhadap korban jatuhnya pesawat SAM Air di hutan Yalimo, Papua Pegunungan. Setidaknya sejauh ini ada tiga kendala yang dihadapi tim SAR dalam proses evakuasi.
Komandan Lanud Silas Papare Marsma M. Dadan Gunawan mengatakan personel yang dikerahkan ke lokasi mengalami kendala dalam menemukan titik peswat. Medan menuju titik pesawat sulit diakses oleh tim.
“Seperti dugaan saya tadi pagi ternyata medannya cukup sulit, sangat sulit. Karena di sana ternyata di sana pohon-pohon sangat rapat sekali sehingga tidak bisa dilalui dengan mudah,” ujar Dadan kepada wartawan, Minggu (25/6/2023).
Tim SAR sempat berjalan kaki sejauh 1 kilometer untuk menjangkau titik lokasi. Namun karena rapatnya pepohonan membuat tim terhambat menuju tempat jatuhnya pesawat.
“Tadi mereka hanya bisa berjalan sampai sejauh 1 Km,” sebutnya.
Dadan mengatakan tim SAR juga tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai dalam perjalan menuju titik pesawat. Sehingga hal ini semakin mempersulit tim dalam menembus lokasi.
“Hari ini belum bisa menembus titik pesawat atau titik jatuhnya pesawat karena medan cukup sulit dengan peralatan seadanya,” paparnya.
Selain medan dan peralatan yang tidak memadai, masalah cuaca juga menjadi penyebab evakuasi belum bisa dilakukan hingga hari kedua kemarin. Pasalnya cuaca menuju tempat kejadian tertutup kabut.
“Mereka tidak bisa menerobos jalan dikarenakan medan cukup sulit sama jarak pandang tadi sore sudah semakin tipis. Hanya sepanjang 10 meter karena kabut di lokasi,” imbuhnya.
Tim SAR Tambah Personel
Dadan mengatakan pihaknya akan kembali mengirim 6 personel guna membantu proses evakuasi pesawat tersebut. Termasuk dengan membawa perlengkapan tambahan berupa gergaji mesin sebanyak tiga buah untuk membuka akses jalan.
“Kita akan menambah 6 personel lagi dengan membawa peralatan tambahan gergaji mesin sebanyak 3 buah untuk membuka jalan,” ujarnya.
Seperti diketahui, pesawat jenis Cessna 208 Caravan milik maskapai SAM Air jatuh saat melakukan penerbangan dari Bandara Elelim ke Lapangan Terbang Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6). Pesawat tersebut ditemukan hancur dan terbakar setelah hilang kontak selama 14 menit mengudara.